Jumat, 20 Agustus 2010

Malam 10 Romadhon...

Sekelebat bayang tentang Romadhon 1987...yang bisa aku rekam dari tutur Sang Ibunda...
lalu aku tuliskan malam ini...
disini...
di malam 10 Romadhon 2010...

Tentang bagaimana tangis ku pertama kali memecah syahdu fajar di romadhon tahun itu...
tentang bagaimana ia berjuang dan meletakkan mimpi,harapan serta meniupkan doa-doa pada tubuh mungil ku...
aku pun sempat melihat dengan mata kepalaku bagaimana ia berjuang agar aku bisa menjadi kebanggannya...

keringat menetes, seribu tawa bersama, sejuta duka melanda, tapi Ia tetap tegar..Kawan...
bahkan ketika kami mulai sedikit besar, lalu satu persatu melangkah menjauh, berusaha memenuhi  mimpi dan harapannya serta menjawab doa-doanya...

dalam sakitnya sekalipun, Ia masih tetap bersinar...
berusaha menunjukkan pada buah hatinya bahwa Ia tak perlu  dikhawatirkan, tak perlu sedu-sedan...

doa-doa masih tetap mengalir dari bibir tipisnya...
harapan dan mimpinya masih tetap kokoh terpancang...

bahkan ketika Ia takmampu berjalan pun Ia tetap benderang....
mengajarkan bagaimana menjadi cahaya pada anak-anaknya....

Ah...Dia begitu luar biasa...

Tuhan....!!!
Di sini...
Di malam 10 Romadhon....
aku menangis...tertahan...dan kau tahu pasti itu...
Duduk bersimpuh aku dihadapan Mu....
dengan segala ketidakberdayaan ku...memohon agar aku mampu mewujudkan harapan, mimpi serta doa-doa Sang Ibunda...
agar Ia tersenyum bahagia bersama Mu di sana....
Amin...

3 komentar:

  1. Amin Allahuma Amin...
    Ibu tersenyum bangga melihat anak2nya yang sholeh...
    Kak Fajar,ojick, dan fadli...^^

    ttp semangat menggapai cita kk,,buat ibunda terus tersenyum...

    Adek mendoakanmu...

    BalasHapus