Senin, 15 November 2010

"Untuk mu di Seberang Sana" -Fahrorozi Kurniawan-

Hampir datang petang ketika tiba disana...
Lalu mengurung dalam bilik tak bertuan...
Menghitung,mengukur lalu merangkai satu persatu...
Melihat,mendengar kemudian meledakan batu-batu...
Diantara tetes-tetes peluh..
Diantara buaian ngantuk mata sayu...
Dalam pusaran kegalauan...
Dalam tiupan kerinduan...
Dalam dekapan hangat masa depan...
Hingga mentari muncul usai Kepulauan Karimun...!!!

Jumat, 20 Agustus 2010

Malam 10 Romadhon...

Sekelebat bayang tentang Romadhon 1987...yang bisa aku rekam dari tutur Sang Ibunda...
lalu aku tuliskan malam ini...
disini...
di malam 10 Romadhon 2010...

Tentang bagaimana tangis ku pertama kali memecah syahdu fajar di romadhon tahun itu...
tentang bagaimana ia berjuang dan meletakkan mimpi,harapan serta meniupkan doa-doa pada tubuh mungil ku...
aku pun sempat melihat dengan mata kepalaku bagaimana ia berjuang agar aku bisa menjadi kebanggannya...

keringat menetes, seribu tawa bersama, sejuta duka melanda, tapi Ia tetap tegar..Kawan...
bahkan ketika kami mulai sedikit besar, lalu satu persatu melangkah menjauh, berusaha memenuhi  mimpi dan harapannya serta menjawab doa-doanya...

dalam sakitnya sekalipun, Ia masih tetap bersinar...
berusaha menunjukkan pada buah hatinya bahwa Ia tak perlu  dikhawatirkan, tak perlu sedu-sedan...

doa-doa masih tetap mengalir dari bibir tipisnya...
harapan dan mimpinya masih tetap kokoh terpancang...

bahkan ketika Ia takmampu berjalan pun Ia tetap benderang....
mengajarkan bagaimana menjadi cahaya pada anak-anaknya....

Ah...Dia begitu luar biasa...

Tuhan....!!!
Di sini...
Di malam 10 Romadhon....
aku menangis...tertahan...dan kau tahu pasti itu...
Duduk bersimpuh aku dihadapan Mu....
dengan segala ketidakberdayaan ku...memohon agar aku mampu mewujudkan harapan, mimpi serta doa-doa Sang Ibunda...
agar Ia tersenyum bahagia bersama Mu di sana....
Amin...

Kamis, 19 Agustus 2010

SURAH AL-ASHR

بِِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ
Dengan Nama Allah, Maha Pengasih, Maha Penyayang.

وَالْعَصْرِ 
 
1. Demi waktu,
'Ashr berarti 'waktu, zaman', atau 'sore, mundurnya hari'. Ini merupakan pertanda dari awal kemunduran yang dimulai setelah segala sesuatu mencapai zenitnya dan telah sampai pada pencahayaan penuhnya.

إِنَّ الْإِنسَانَ لَفِي خُسْرٍ

2. Sesungguhnya manusia dalam keadaan merugi.
Berdasarkan kenyataan bahwa kita menjalani waktu, ternyata manusia selalu dalam keadaan rugi. Dan berdasarkan kenyataan hidupnya, ternyata sifat rendah manusia itu merugikan. Khusr berarti 'kerugian, pengurangan'. Manusia memiliki sifat bingung, ia berayun dari satu situasi ke situasi lainnya, dari satu ketidakpuasan ke ketidakpuasan lainnya, dari satu ilusi ke ilusi lainnya. Kehidupannya tidak memuaskan karena ia tidak bisa beristirahat, atau memperoleh kedamaian dan ketenangan di dalamnya. Itulah keadaan normal dari kehidupan dunia ini, dengan fluktuasi-fluktuasinya yang meletihkan manusia. Baru saja satu situasi terkendali, situasi kacau baru yang tidak memberi harapan terjadi.

إِلَّا الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِ

3. Kecuali orang-orang yang beriman dan berbuat kebaikan, dan saling menasihati untuk kebenaran, dan  saling menasihati untuk kesabaran.

Orang-orang ini dikecualikan karena mereka akan berusaha melebihi keadaan alamiahnya. Secara inheren, tidak ada yang salah apabila terjadi kemunduran pada kondisi manusia.Karena, kemunduran itu mengikuti busur alamiah dari penciptaan. 

Begitu kita menyadari keadaan rugi ini maka kita dapat membebaskan diri dari situasi tersebut melalui ketaatan, tidak melalui serangan langsung terhadap kehidupan atau mencoba mengendalikan kehidupan. Hanya melalui ketaatan—bukan berarti melarikan diri dari masalah melainkan keyakinan bahwa yang ada di balik penciptaan benar-benar aman—akan diperoleh keuntungan yang mutlak. Jalan menuju kepercayaan itu adalah melalui keyakinan yang didasarkan pada ilmu (iman), dan amal saleh.

Surah ini dimulai dengan 'ashr dan diakhiri dengan shabr dan menunjukkan kepada kita bahwa waktu berasal dari Allah, dari Yang Tak Berwaktu. Surah ini mulai dengan apa yang kita alami, berbagai peristiwa yang berubah-ubah dan bersifat siklis, dan berakhir dengan fondasi, yang tak tergoyahkan dan tak berubah: shabr (kesabaran). Ketika Sembilan Puluh Sembilan Nama dituliskan atau dibacakan, maka Nama al-Shabur selalu yang terakhir, karena Sifat itu merupakan fondasi untuk penciptaan.

Mandalawangi - Pangrango

Senja itu ketika matahari turun kedalam jurang-jurangmu
aku datang kembali
kedalam ribaanmu dalam sepimu
dan dalam dinginmu.

Walaupun setiap orang berbicara tentang manfaat dan guna
aku bicara padamu tentang cinta dan keindahan
dan aku terima kau dalam keberadaanmu
seperti kau terima daku.

Aku cinta padamu Pangrango yang dingin dan sepi
sungaimu adalah nyanyian keabadian tentang tiada
hutanmu adalah misteri segala
cintamu dan cintaku adalah kebisuan semesta.

Malam itu ketika dingin dan kebisuan menyelimuti Mandalawangi
kau datang kembali
dan berbicara padaku tentang kehampaan semua.

Hidup adalah soal keberanian menghadapi yang tanda tanya
tanpa kita mengerti tanpa kita bisa menawar
terimalah dan hadapilah.

Dan diantara ransel-ransel kosong dan api unggun yang membara
aku terima itu semua melampaui batas-batas hutanmu melampaui
batas-batas jurangmu.

Aku cinta padamu Pangrango
karena aku cinta pada keberanian hidup.

19/7/1966
'Soe Hok Gie'

Selasa, 17 Agustus 2010

TAK SEDIKITPUN PANTAS

Aku berdiri di tanah ini....
di antara dosa-dosa kaum pendosa...
di sela-sela air mata kaum marginal...
antara sayup-sayup jerit rakyat kecil...
tapi aku tetap berdiri...
bukan untuk menghakimi, juga bukan untuk menilai, tapi aku masih berdiri untuk mengingatkan bahwa BANGSA INI ADALAH BANGSA YANG BESAR....
bangsa yang meski sedang SAKIT atau TERLUKA dari DALAM...
TAK SEDIKITPUN PANTAS untuk DISAKITI DARI LUAR..!

Minggu, 15 Agustus 2010

Kau Cukup Tahu....

          Ada begitu banyak rasa yang telah kita lewati beberapa hari ini bukan? termasuk keraguan tentang satu sama lain dan itu benar-benar mengguncang….

Maaf aku tak sempat memperhatikan kamu dengan khusuk…. 
Maaf… tapi itu bukan berarti aku tidak memikirkan dirimu….
Hampir satu minggu kamu memendam kesal yang begitu besar padaku hanya karena hal yang kita sebenarnya sudah ketahui sejak lama….
Begitu tersiksa dalam kesendirian yang mencacah-cacah kebersamaan yang memang tak banyak….
Tapi cukup telak menghantamku, lebih dari cukup untuk membuatku tersungkur…

Hampir saja aku benar-benar menyerah pada keadaan…
hampir… 
Dan kau cukup tahu itu….

Sabtu, 14 Agustus 2010

Sejarah Akan Terulang (Mungkin)

Bukti nyata bahwa rakyat sudah begitu muak dengan arogansi penguasa di negeri ini...
Sebuah pesan telah disampaikan dengan sangat jelas bahwa rakyat tidak mau ditipu,tak mau diinjak dan tak mau disakiti...
Terlalu banyak peristiwa yang terkuak dan semakin tak terkendali akan tetapi hanya ditanggapi dengan tindakan setengah hati dan janji-janji kosong para elite...
Percayalah....ketika kondisi negeri ini tak kunjung "sembuh",rakyat tak pernah hanya sekedar melihat...!!!

For my MoM..

Untuk Fahrorozi Kurniawan dan Fadli Agustian, Catatan ini sebelumnya pernah aku post di friendster dan FB tapi hari ini mungkin masih relevan untuk kita...

"Bahwa kita adalah anak dari seorang wanita paling kuat yang pernah ada di dunia ini...

Bahwa kita adalah anak dari seorang wanita yang paling sabar yang pernah ada di dunia ini...

Bahwa kita adalah anak dari seorang wanita yang paling tabah yang pernah ada di dunia ini...

Karena itu,kita harus menjadi anak yang paling KUAT, paling SABAR dan paling TABAH yang pernah ada di dunia ini...

Karena dengan begitu, kita menjadi KEBANGGAANYA..."

love u all bro,



Lihat, Dengar, Rasakan

Dia telah berdiri 
Coba berlari... 

Tak pernah dia jelang 
Hidup yang inginkan... 

Kilau hari-hari 
Dan birunya langit 
Terhapus rasa indah 
Terpejam oleh lelah... 

Dalam lelahnya mata 
Nikmat dunia menjelma... 

Sejenak dia berharap 
Malam tanpa batas... 

Bunda s'lalu tanamkan 
Jangan pernah menyerah... 

Jalani dan panjatkan 
Kelak syukur kau ucapkan pada diri Nya... 

Kumohonkan 
Mudahkan hidupnya hiasi dengan belai Mu 
Sucikan tangan-tangan yang memegang erat harta... 

Terangi harinya dengan lembut mentari Mu 
Buka genggaman yang telah menjadi hak mereka....


(Sheila On 7)

Sabtu, 13 Februari 2010

"Bukan Itu" -Sebuah Konsep-


Semua ini bukan tentang masa lalu, juga bukan tentang masa depan tapi tentang SEKARANG...!!!


Jadi, jangan fikir aku tenggelam...
 
Juga jangan harap aku melayang...
 
Karena aku sedang BERLARI KENCANG...!!!

Bukan untuk melupakan juga bukan untuk harapan tapi untuk KENYATAAN...!!!

Minggu, 10 Januari 2010

Kaca Mata Kita

"Kamu itu aneh..!!!"
ucap seorang kawan lama beberapa bulan lalu pada ku...tiba2 saja sore ini aku jd teringat dg ucapan itu..
Mungkin ada benarnya juga apa yang ia katakan atau mungkin juga "kaca mata" yg dia gunakan hanya satu...
sayang ia tak pernah menyebutkan alasan kenapa ia menyebut ku seperti itu...
Arghhhhh...
kenapa kata-kata itu harus keluar dari mulut mu kawan??
Mulut yang aku kenal sejak msh anak-anak...
Mulut yang selama 20 tahun ini tak pernah menyakiti siapapun...
Ah...trnyta aku butuh waktu lebih lama dan masih butuh lebih banyak "kaca mata" untuk "melihat" mu lebih jelas kawan...
Maaf..